Beberapa waktu lalu, saya mendatangi sebuah toko buku indie ciamik di salah satu sudut Jogja. Namanya, Toko Buku Akik. Lokasinya di Jl. Kaliurang Km 12, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Bagi pecinta buku, pasti sudah sering mendengar atau bahkan berkunjung toko buku ini. Bagaimana tidak, mulai dari penulis maestro Pidi Baiq, jurnalis dan presenter ternama Najwa Shihab, hingga aktor yang doyan baca buku Dian Sastro, sudah pernah mampir. Mereka sudah sempat nongkrong di depan dinding kaca bertuliskan ‘Buku Akik’–yang seringkali menjadi background foto untuk feed instagram aesthetic.
Tak seperti toko buku pada umumnya, tampak dari jauh, sekilas seperti rumah dengan dua buah dinding kaca besar menerangi rak-rak buku yang terpajang di dalamnya. Jika tidak ada tulisan nama toko di pintu depan, saya akan mengira itu hanya bangunan rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas.
Terlihat dua buah kursi kayu yang bersandar di teras depan. Di tengah-tengah kursi-kursi itu, terdapat sebuah meja dengan sebuah mesin tik tua yang terletak di atasnya. Lalu, di depan pintu, tampak beberapa pasang sepatu yang tidak beraturan ditanggalkan pemiliknya. Sebagai tanda bahwa memasuki toko buku ini harus melepas alas kaki terlebih dahulu.
Saat pertama kali memasuki toko buku ini, tentu saja nuansa vintage ruangan begitu terasa. Seolah memasuki dimensi antara tahun 70-an hingga 90-an. Rak-rak kayu yang indah dipenuhi dengan buku-buku berjejer rapi. Mulai dari sastra klasik, karya terjemahan, hingga buku-buku terbitan terbaru. Mulai dari penulis legend hingga penulis baru hampir tidak ketinggalan.
Membeli Buku Sambil Bernostalgia
Benda-benda antik seperti beberapa mesin tik tua, radio jaman dulu yang sudah agak kusam, dan beberapa lukisan legendaris tertata dengan rapi. Dari radio klasik itu, mengalun lembut lagu George Harrison ‘Between The Devil and the Deep Blue Sea’, menambah nuansa nostalgia yang kental. Aroma kertas dan perintilan-perintilan kecil di sekitarnya yang khas juga tercium, menciptakan suasana yang tenang dan mendalam.
Toko Buku Akik juga menjual berbagai merchandise dan barang-barang kreatif terinspirasi dari karya-karya sastra maupun ikon budaya populer masa lalu. Saya dapat menemukan poster, kaos, mug, dan barang unik lainnya dengan desain yang menarik dan sarat makna.
Oh iya, saya membeli dua buku. Satu dari karya Haruki Murakami, melengkapi koleksi buku Murakami-ku yang lain. Satu lagi buku terbaru dari salah satu dosen saya di kampus, Dian Arymami a.k.a Mbak Monik. Membeli bukunya bukan karena beliau pernah mengajar saya di kampus, tapi judul bukunya yang cukup bikin penasaran.
Memasuki tempat ini rasanya tidak cukup jika hanya untuk membeli buku. Tidak lupa mengeluarkan kamera handphone dan mulai memotret beberapa sudut yang sayang jika tidak diabadikan.
Di tengah gemuruh teknologi, orang bisa dengan mudah membeli buku tanpa harus ke toko buku secara fisik. Tapi, Toko Buku Akik tidak hanya sekadar menjual buku, lebih dari itu, mengajak para pengunjung untuk merasakan atmosfer berbelanja dan membaca buku sambil menjadi bagian dari perjalanan nostalgia ke masa lalu. Tentu saja, toko buku ini menjadi oase bagi saya yang ingin merasakan pengalaman membaca di era yang lebih sederhana.
Toko Buku Akik berhasil menciptakan sebuah atmosfer yang begitu khas dan berbeda dari toko-toko buku modern. Mungkin, bagi beberapa orang, momen ini adalah pelarian dari hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba tergesa. Di sini, waktu terasa berjalan lebih lambat, memberi kesempatan bagi saya untuk merenung, memilih buku dengan seksama, dan menikmati momen santai.
BACA JUGA: Perpaduan Seni dan Teknologi: Mengunjungi Pameran Seni Visual ‘Age Quod Agis’ di Jogja Gallery
Eksistensi Toko Buku di Tengah Gempuran Online
Tidak jarang, para pengunjung dari luar kota datang ke Toko Buku Akik saat berkunjung ke Yogyakarta. Toko ini telah menjadi destinasi favorit para pencinta buku, para penulis, dan siapa saja yang mencari pengalaman berbelanja buku yang berbeda dan berkesan.
Melalui eksistensinya, Toko Buku Akik juga turut berkontribusi dalam melestarikan budaya membaca di tengah era digital yang kian meresap. Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya merenungkan kata-kata dari kertas, mengeja makna di balik kalimat, dan menemukan kebijaksanaan dari halaman-halaman klasik yang telah mengilhami generasi-generasi sebelumnya.
Dalam rentang waktu yang singkat, Toko Buku Akik telah membuat saya betah dan jatuh cinta. Bagi saya, ia menjadi simbol kecintaan terhadap literatur dan kehangatan masa lalu. Toko ini membuktikan bahwa kehadiran toko buku fisik dengan atmosfer unik serta pengalaman belanja yang istimewa masih memiliki daya tariknya sendiri.
Di akhir kunjungan, ketika saya meninggalkan toko, saya membawa lebih dari sekadar buku. Saya membawa pulang kenangan, inspirasi, dan motivasi. Kunjungan ke Toko Buku Akik telah membuka mata saya akan impian lama yang hampir terlupakan. Yaitu memiliki perpustakaan dengan atmosfer yang sama. Toko ini adalah kunci untuk menjaga api impian itu tetap menyala.
Alhamdulillah masih ada toko2buku fisik gini ya kak. Krn kan skg udh merajalela ebook2. Dg adanya toko buku Akik ini kita bisa merewind kenangan2 nostalgia yg pernah kita lalui pada zamannya. Bisa nih kpn2 ke sini.
Nuansa vintage, jarang-jarang ada. Pastinya menambah kesan antik dan unik dibandingkan toko buku mainstream. Terima kasih infonya, moga kalau ke Yogya bisa mampir ke sini
Sekilas mirip perpustakaan pribadi ya. Mengidamkan punya rak buku sederhana bernuasa vintage dengan barang-barang lawas tertata rapi di sekitarnya. Cuma mungkin saya agak roaming juga dengan buku-buku yang ada karena mungkin beda era. Tapi spirit memperkaya wawasan tetap terasa dan terbawa jika berkunjung ke tempat seperti ini.
wah keren banget asli ini toko buku akik ini, tampilannya sangat menyegarkan mata memandang, berasa seperti bernostalgia kan kak?
beberapa tahun lalu ketika saya tinggal di Jogja kayaknya belum pernah ke toko buku ini, wah wajib banget kalau ke JOgja lagi bisa ke sana buat lihat-lihat bukunya, dan memang Jogja ini gudang buku yang lengkap dan murah pas dulu waktu kuliah
beberapa tahun lalu ketika saya tinggal di Jogja kayaknya belum pernah ke toko buku ini, wah wajib banget kalau ke Jogja lagi bisa ke sana buat lihat-lihat bukunya, dan memang Jogja ini gudang buku yang lengkap dan murah pas dulu waktu kuliah, jadi kangen Jogja niy
wah toko buku kayak gini udah langka yaa kak.. apalagi kalau tampilannya unik gini. makin betah juga kalau mau berkunjung sambil belanja buku
Ada kesan lain yang dibawa pulang selain buku bacaan yang akhirnya dipinang dari toko buku unik nan estetik begini memang. Senang banget menemukan cerita perjalanan menyambangi toko buku yang cakep begini. Sudah lama aku juga nggak menjelajah toko buku (karena memang sejak pandemi bikin terbiasa menggoa di rumah dan butuh effort lebih kalau mau keluar jalan jauh lagi sekarang) dan aku akhirnya memasukkan Toko Buku Akik ke salah satu tempat yang ingin sekali kukunjungi jika ke Jogja kapan-kapan. Biar nggak belanja fashion atau ngider sana sini doang.
Desain interiornya cakep banget yak, beneran seperti melempar diri ke masa lampau. Semacam gudang buku tapi tersusun apik dan mungkin masih ada buku buku epik yang ngga ada ditempat lain. Pasti bakalan banyak yang dateng… buat lihat lihat dan foto hehehe
toko buku yang nyentrik-antik-ciamik, betah rasanya jika baca buku di sana. pasti bakal lupa waktu, karena terlalu nyaman. beruntung mbak ada toko buku menarik di sekitaran rumah.
Bayangin Toko Buku Akik saja sudah senang saya..asliii pulang dari sini bakal bawa pulang kenangan, inspirasi, dan motivasi. Catetttt dulu lokasinya, lain kali dikunjungi!
Membaca cerita kakak yang sudah mampir ke toko buku Akik benar-benar membuat saya bisa merasakan atmosfer vintage di dalamnya. Benar-benar unik dan bisa bikin betah lama di sana menikmati jajaran buku yang dipajang.
Sejak pandemi jadi senangnya beli apa-apa serba online, tapi kalau lihat toko buku seperti Toko Akik ini kayaknya harus beli langsung ke sana, deh!
Wishlistku ini 😍, di Jogja emang banyak toko buku yang unik. Buku Akik salah satunya. Semoga bisa segera ke sana
Aduh mbak kok lucu sih Toko Buku Akik ini. Selain buku bahkan ada barang² legend di zamannya. Ga kebayang deh senostalgia apa kalo udah di dalem tuh.
Menarik konsepnya, berbelanja buku sambil bernostalgia. Kalau di Bandung ada taman baca legendaris (sejak tahun 1960an) dengan puluhan ribu buku yang setiap masuk ke ruangannya tuh kita serasa masuk ke lorong waktu. Buku-buku masa kecil dulu bisa ditemukan lagi di sana.
Wah Toko Buku Akik menawarkan pengalaman berbelanja buku yang berbeda. Selain menyediakan berbagai macam buku, dari sastra klasik hingga karya terjemahan dan buku-buku terbaru juga menyajikan momen santai. Harus banget coba ke sini!
Toko buku yang bisa membuat pengunjung betah tak banyak, dan akan bertambah dengan aanya konsep toko buku Akik. Apalagi punya koleksi yang tak biasa.
dari pemilihan namanya aja udah berbeda ya, tempatnya pun estetik dan antik gini.
kelihatan adem pula, pasti jadi betah ya berlama-lama di toko buku Akik ini 🙂
Suananya kayak vintage dan antik abis. Apalagi koleksi bukunya nggak cuma yang jadul aja tapi jg yang kekinian. Berasa pengen berkunjung jg.
Masya Allah suasananya bagus banget, terlihat nyaman dan benar-benar surga para pecinta buku sih ini, save ah kapan-kapan pengen mampir juga hehehe.