Setahun telah berlalu, lebih tepatnya satu tahun lima bulan, sejak saya memutuskan untuk menjalani peran sebagai SEO Content Writer Freelance di sebuah digital agency jasa penulisan artikel yang cukup terkenal. Namanya, Saungwriter. Di samping menjalani tugas sebagai junior editor di media online lokal dan rutinitas menulis di blog pribadi. Kini, sebagian besar waktuku dihabiskan untuk menghasilkan artikel SEO yang sesuai dengan brief yang diberikan klien.
Memang, menjalani dua hingga tiga pekerjaan sekaligus tidaklah mudah. Ditambah lagi, dua tahun lalu saya juga memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di UGM Jogja, membuat hidup saya semakin penuh dengan tantangan. Meski terdengar seperti beban berat, namun saya menikmati setiap detiknya. Capek? Tentu. Tapi menulis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup saya. Saya tumbuh dari menulis.
Tidur seringkali menjadi komoditas langka. Akhir pekan saya pun terisi dengan menggali literatur untuk penelitian atau merampungkan proyek penulisan. Kombinasi antara bekerja dan mengejar gelar akademis memerlukan manajemen waktu yang sangat ketat. Beberapa kali saya harus berjongkok di antara tumpukan buku dan dokumen pekerjaan.
Boleh dibilang tidak ada kata ‘libur’. Apa itu libur? Walaupun begitu, kegiatan menonton film, menikmati sunset, atau mengunjungi museum masih tetap bisa kulakukan di sela-sela mengerjakan tugas. Menurut saya, kegiatan-kegiatan seperti itu adalah bagian dari rutinitas untuk menyeimbangkan kesehatan pikiran. Biar gak stress!
Saya sadar bahwa apa yang saya lakukan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan. Menjadi SEO Content Writer dan mahasiswa S2 memang butuh keseimbangan. Tapi setiap perjuangan itu sebanding dengan setiap pelajaran yang saya peroleh dan setiap kemajuan yang saya raih.
Istimewanya Jadi SEO Content Writer
Mendengar kata SEO Content Writer, bisa jadi terdengar rumit, ya. Udah nulisnya susah, sekarang ada SEO-nya lagi! Ya, setiap artikel yang saya tulis tidak hanya sekadar rangkaian kata-kata. Ada strategi untuk mendukung visibilitas artikel yang kita tulis di dunia digital yang serba bersaing ini.
Untungnya, di Saungwriter, tugas penulis ya, hanya menulis. Sudah ada tim yang bertugas untuk melakukan riset keyword, membuat brief, menyunting naskah (editor), serta ada yang bertugas membagi dan mengawasi penulis.
Hal yang terberat dari menjalani profesi ini adalah mengatur waktu. Seperti yang saya katakan di atas. Kadang, saya harus mengorbankan waktu tidur. Pereda nyeri kepala sudah jadi teman setia.
Awal-awal menjadi content writer, saya benar-benar kewalahan. Karena baru belajar, revisi demi revisi dari editor terus berdatangan. Bagaimana tidak, kesalahan sekecil apapun tak akan bisa lolos dari jeratan ketelitian editor. Dari sini saya belajar menjadi penulis yang tidak hanya menulis, tetapi juga kritis dan teliti.
Menjadi Content Writer Bikin Saya Sadar Satu Hal…
Bahwa saya harus lebih banyak belajar lagi. Tidak ada kata berhenti belajar bagi seorang penulis.
Selama berada di Saungwriter, saya yang awalnya merasa tulisan saya sudah cukup baik, ternyata salah. Sejak SMP saya sudah menulis. Boleh dibilang, saya juga cukup lama menjajaki dunia kepenulisan berita (jurnalis). Tentu, dengan rasa percaya diri menganggap bahwa tulisan saya sudah bagus. Tapi, kenyataannya tidak begitu.
Penulisan artikel SEO berbeda dengan penulisan berita, pun jauh berbeda dengan penulisan cerpen atau cerita fiksi yang pernah saya geluti waktu SMA. Nilai plusnya, karena saya sudah punya basic menulis, jadi content writer jauh lebih mudah.
Hingga saat ini, tulisan-tulisan saya masih mengalami revisi, meskipun tidak sebanyak pada awal bergabung. Saat ini, revisi lebih terfokus pada aspek teknis, misalnya, penyesuaian dengan standar penulisan di Saungwriter, mengikuti perkembangan algoritma Google, dan tentu menyesuaikan permintaan klien.
Bagi saya, revisi bukanlah suatu bentuk kritik, melainkan proses perbaikan tulisan menjadi lebih baik. Saya ingin memberikan konten terbaik kepada klien. Melalui setiap catatan revisi, saya mendapatkan ilmu berharga tentang bagaimana meningkatkan kualitas tulisan saya, baik dari segi struktur kalimat, pemilihan kata, maupun penyampaian ide secara lebih efektif. Kini, saya jadi lebih berhati-hati dalam menulis.
Sembari meningkatkan kualitas tulisan, menjadi content writer juga menjadikan wawasan saya lebih luas. Saya menulis beragam tema atau topik berdasarkan permintaan klien. Saya menulis artikel di bidang kesehatan, teknologi, budaya, sosial, ekonomi, lifestyle dan lain-lain. Kini, saya jadi tahu beragam istilah kedokteran. Saya jadi tahu tentang manfaat asuransi perjalanan, cara mengembangkan bisnis, atau rekomendasi-rekomendasi tempat wisata. Bahkan, saya juga teringat kembali pembelajaran bahasa inggris karena pernah menulis materi grammar.
Ternyata, berkembang sebagai seorang penulis bukan hanya soal menulis, tetapi juga tentang kesiapan untuk belajar dan berkembang seiring waktu.
Gaji Pertama Jadi Content Writer
Tapi tahu kah, apa yang paling menyenangkan dari proses ini? Dua kali dalam sebulan hasil keringat menulis artikel masuk ke rekening. Walaupun tidak banyak, tapi bagi anak kos seperti saya, gajinya bisa menutupi biaya sehari-hari. As we know, gaji pekerja freelance tidak stabil seperti gaji PNS. Bahkan dalam sebulan bisa tidak ada job sama sekali. Kalau tidak ada job, saya anggap itu sebagai waktu untuk istirahat dan bisa mengerjakan pekerjaan lain.
Saungwriter menyetor gaji ke rekening penulis setiap tanggal 14 dan 28. Mau tahu gaji pertama saya berapa? Ini adalah gaji pertama saya di Saungwriter pada 14 September 2022. Senilai Rp510.000 dengan empat orderan artikel.
Banyak atau sedikitnya gaji, semua tergantung job atau orderan artikel yang masuk. Kalau ada job yang banyak, berarti gajinya juga banyak. Begitu pun sebaliknya. Gaji tertinggi saya pernah mencapai Rp3 – 4 juta dalam sebulan. Biasanya, ini job berupa proyek yang dikerjakan untuk satu klien. Di mana klien ini melakukan orderan hingga lebih dari 100-an artikel.
Di Saungwriter, ada tiga tingkatan atau level penulis. Ada premium, elite, dan advanced. Penulis yang levelnya lebih tinggi tentu gajinya juga lebih besar. Untuk mencapai level ini, tidak gampang. Ada banyak kriteria yang harus dipenuhi.
Kuncinya Adalah…
Kalau ada yang tanya, apa sih tips jadi freelancer yang job-nya bejibun?
Yang pertama adalah tentu saja kamu harus punya manajemen waktu yang baik. Siapkan to do list. Buat prioritas mana yang harus kamu kerjakan lebih dulu. Tahu aktivitas penting dan aktivitas yang kurang penting.
Kedua, punya keahlian multitasking. Biasanya, kalau sudah diambang deadline, salah satu cara yang bisa saya lakukan adalah mengerjakan dua tugas dalam satu waktu. Di satu sisi saya mengerjakan artikel, di sisi lain saya melakukan pekerjaan editing. Jadi, di atas meja saya (bahkan saat mengerjakan tulisan ini), ada tiga perangkat elektronik (laptop, tablet, dan hp). Ketiganya saya gunakan. Apakah itu mengganggu konsentrasi saya? Hmm, tidak juga. Memang tidak semua orang bisa. Makanya, saya bilang “punya keahlian”.
Ketiga, istirahat. Ini adalah faktor kunci. Jika kamu tidak cukup istirahat, bagaimana mungkin bisa menyelesaikan tugas-tugas yang bejibun itu? Sempatkan waktu untuk berbaring sebentar (tapi jangan tertidur, ntar kebablasan) atau keluar rumah untuk menghirup udara segar. Seperti yang saya lakukan. Setiap selesai mengerjakan tugas, saya keluar rumah sebentar, entah itu berjalan-jalan, atau mengunjungi rumah orang tua.
Keempat, minum kopi (ini opsional dan preferensi pribadi, ya, hehe). Saya adalah pecinta kopi. Tanpa kopi, sedikit sekali pekerjaan yang bisa saya selesaikan. Apalagi pekerjaan saya ini memungkinkan saya harus tiap saat on di depan laptop. Ada yang sama? Kita tos dulu! Ya, kopi bikin saya tetap bugar sepanjang hari. Tapi ingat, jangan mengkonsumsi kopi secara berlebihan, ya. Perhatikan juga kesehatanmu. Saya mengkonsumsi kopi saat punya job yang banyak saja. Jika agak lowong, saya tidak meminumnya.
Dan, Saya Masih Belajar…
Sampai saat ini saya masih terus belajar. Alhamdulillah, saya sudah menyelesaikan studi saya Agustus 2023 kemarin dengan peringkat cumlaude. Sebuah pencapaian yang tidak semua orang bisa lakukan. Berarti sekarang sudah agak lowong dong waktunya? Eits, siapa bilang.
Meski tantangannya tidak seberat awal-awal jadi penulis Saungwriter, tapi tantangan manajemen waktu itu masih ada. Selepas wisuda, saya kini menjadi pengajar di kampus. Tentu tantangannya jauh lebih berat. Tapi percayalah, ini hanya sebuah kebiasaan. Karena ketika sudah terbiasa, itu jauh lebih mudah.
Ada yang bilang, “enak ya, kerjanya di rumah aja.” Ya emang enak, sih! haha. Tentu saja, bekerja sebagai SEO Content Writer Freelance bukan tanpa tantangan. Namun, setiap ups and downs yang saya lalui, saya menyadari bahwa pengalaman adalah bekal berharga yang akan kubawa ke masa depan. Saya merasa beruntung bisa hidup dari apa yang saya cintai. Bagian dari anugerah yang tak ternilai harganya.
keren kak, pembelajarn tanpa akhir yang akhirnya menghasilkan cuan. SEO Content Writer ini pekerjaan yang susah dan butuh pemahaman dan pembelajaran terus menerus. Tekuni terus kak, bakalan sangat dicari sih
Saya pikir di era media sosial berbasis video seperti sekarang, content SEO sudah mulai redup. Ternyata masih lumayan rame, ya…
Penasaran mau juga jadi conten writer. Eh iya artikel yang SEO iti seperti apa ya?
Saya sudah pernah baca dan ninggalin komentar di postingan ini. Tapi kok tidak ada ya mbak Dila? Atau ini postingan yang berbeda, tapi isinya mirip-mirip 🤭
sederhananya, artikel SEO itu strategi agar artikel kita bisa muncul di halaman pertama google mbak. terimakasih sudah mampir, mbak titi.
Keren banget sih ini aku baca ceritanya, aku sendiri udah gak kuat kalau dengan kerja sekeras ini, memang butuh banyak keahlian. Tapi setuju sih sebagai orang yang punya basic menulis juga, ternyata menulis konten SEO ini berbeda sama menulis biasa, ada banyak hal yang harus dilakukan
Freelancer macam kita disangka orang enak kerja dari rumah atau dari mana saja faktanya bisa amat ngos2an dalam diam demi tuntutan DL.
Wah, terimakasih banyak untuk sharingnya Mba. Menjadi freelancer writers ni salah satu targetku di 2024, haanya saja setelah membaca sharing pengalaman Mba kok yaaa kayaknya berat. Tapi ya, bismillah yaaa.. Doakan ya.
Amiin.. semangat ya mbak. Pasti bisa!
Wah keren banget mbaa aku baca pengalamannya nggak bisa lepas dari kesibukan ya. Apalagi S2 dan nulis banyak terbayang sibuknya kaya apa biar balance sesekali nonton dan jalan-jalan keluar rumah.
Aku tim kopi juga mbaa sama apalagi kalau banyak deadline kalau habis minum kopi rasanya ide bermunculan dan langsung nulis sat set. Makasih mbaa pengalamannya inspiring bgt 🤗 emang paling enak kerja di rumah ya, hihi.
Makasih kak sharing pengalamannya. Mungkin ada yg bilang content writer buat pekerjaan sampingan, tapi menulis itu time consuming dan kl bisa menulis efisien jd bisa meghasilkan banyak dan bisa cukup dijadikan pekerjaan utama ya.
Keren banget, kalau udah bisa menghasilkan sendiri apalagi dari hobi yang disukai itu udah lumayan banget. Next kedepannya bisa gapai yang lebih besar dan semakin banyak juga job yang dateng khususnya dari kegiatan menulis artikel.
Hai Mba Dilla, satu almat kita, cuman saya Magister Tourism Studies, saya sedang tertarik dengan dunia digital dan sedang belajar banyak soal SEO Content Writer ini, boleh sharing mba Dila, mba belajar dimana sjaa untuk SEO ini
Halo, mbak. Salam kenal. hehe. Kalau aku kemarin belajarnya otodidak, mbak. Jadi pas keterima di Saungwriter, sambil belajar juga teknik SEO ini.
Liat biasa sekali. Semoga sehat selalu dan tercapai semua harapan ya Dilla. Kalau saya, kuliah aja udah bikin pusing, ditambah ngerjain beberapa hal juga. Tapi kalau udah passion emang bisa enjoy saja sih ya.
Semoga sukses selalu ya…
Wiih keren banget inspirasi untuk saya juga, yang juga nyambi sebagai SEO Content Writer. Saya rasa saya perlu website Saungwriter ini
manajemen waktu emang penting banget, waktu fleksibel bukan artinya bisa sesuka hati, kalo nggak waktu istirahat jadi tersita..bisa atur waktu dan multitasking itu keren banget
Keren banget kak, selamat ya akhirnya lulus, cumlaude pula.
Oh ya aku ngepoin Saungwriter nih, boleh daftar gak sih jadi penulis SEO juga di sana? Bisikin donk caranya bagaimana? hehe
Setuju banget, manajemen waktu yang baik adalah koentji buat freelancer dengan kerjaan bejibun yaaa manteb.
Terimakasih mbak. hehe. Boleh banget daftar kak. Saungwriter itu tiap tahun terima penulis kok. Bisa dicek websitenya ya mbak.
Keren sekali pengalamannya kak. Meskipun sulit tapi kalau dikerjakan dengan hati yang bahagia dan semangat tentu rasanya tidak dapat diungkapkan y kak….
Enak banget ya kk… jadi blogger yang memang bener2 sdh punya basic menulis.
Menulis kliatannya memang mudah, tapi sejatinya sulit utk yang ga ad ilmunya… kadang mkirin nyari idenya aja lama… 😊
Saya berminat banget nih jadi freelancer content writer, kebetulan pekerjaan utamanya juga bidang tulis-menulis. Jika ada yang bisa dikontak untuk jadi freelancer mohon bantuannya ya… thanks