Menjual properti memang tidak mudah, apalagi jika persaingan semakin ketat. Tapi kalau properti Anda terletak di lokasi strategis seperti dekat universitas, peluang mendapatkan pembeli atau penyewa potensial sangat besar. Dekat dengan universitas berarti ada demand tinggi, baik dari mahasiswa, dosen, maupun pegawai kampus. Namun, bagaimana caranya agar properti Anda cepat laku dengan harga yang menguntungkan?
Artikel ini akan membahas berbagai strategi jitu untuk menjual properti di lokasi strategis dekat universitas dengan gaya casual. Jadi, mari kita mulai dari dasar!
1. Tampilkan Kelebihan Properti Anda Secara Menarik
Setiap properti punya daya tarik unik. Apakah properti Anda dekat dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Banten? Jika ya, maka fokuslah pada kelebihan seperti akses yang mudah, fasilitas di sekitar, atau potensi untuk disewakan kepada mahasiswa.
Misalnya, jika properti berupa kos-kosan, tonjolkan bagaimana lokasi ini strategis untuk mahasiswa Untirta—jaraknya bisa dijangkau hanya dalam beberapa menit jalan kaki atau naik kendaraan. Kalau properti Anda berupa kavling, beri gambaran bagaimana lokasi ini ideal untuk dibangun bisnis seperti kafe, laundry, atau toko ATK.
Narasi adalah kunci. Bukan cuma menyebut “jual kos Untirta” saja, tapi sampaikan cerita menarik, seperti:
“Properti ini hanya berjarak 200 meter dari gerbang utama Untirta. Bayangkan mahasiswa yang bisa menghemat waktu perjalanan, bahkan bangun lebih siang tanpa khawatir terlambat kuliah.”
2. Optimalkan Penampilan Properti Anda
Penampilan properti menentukan kesan pertama pembeli. Anda mungkin ingin memberikan sentuhan renovasi atau dekorasi kecil sebelum menjual properti. Tidak perlu yang mahal, cukup dengan cat ulang, perbaikan pintu pagar, atau penataan taman agar properti terlihat lebih “mengundang.”
Jika properti berupa kos, pastikan kamar dan fasilitas seperti kamar mandi bersih. Jangan lupa highlight nilai tambah seperti adanya WiFi, AC, atau parkiran luas. Kalau Anda menjual kavling, bersihkan area dari sampah dan pastikan ada tanda batas kavling agar calon pembeli lebih mudah membayangkan potensi pembangunannya.
Selain itu, lakukan sesi pemotretan profesional untuk membuat listing Anda terlihat lebih menarik. Properti yang “instagrammable” pasti lebih cepat menarik perhatian.
3. Tetapkan Harga yang Kompetitif dan Logis
Harga yang terlalu tinggi bisa membuat pembeli ragu, sedangkan harga terlalu rendah justru merugikan Anda. Lakukan riset pasar terlebih dahulu. Cek berapa harga rata-rata properti di sekitar universitas tersebut.
Jika Anda ingin menjual kos Untirta, misalnya, periksa harga kos-kosan serupa di platform online seperti OLX atau marketplace lainnya. Untuk kavling, hitung harga per meter persegi dan sesuaikan dengan fasilitas tambahan seperti akses jalan, sumber air, atau jaringan listrik.
Narasi menarik lainnya yang bisa Anda gunakan saat menentukan harga:
“Dengan harga yang masuk akal, properti ini siap menjadi investasi menguntungkan. Bayangkan saja, Anda membeli properti sekarang dan mendapatkan ROI (return of investment) hanya dalam 5 tahun dari sewa mahasiswa atau bisnis kecil di sekitar kampus.”
4. Gunakan Promosi Digital dengan Maksimal
Di era digital, menjual properti tanpa internet itu seperti kehilangan peluang besar. Buatlah iklan yang menonjol di platform populer seperti OLX, rumah.com, atau media sosial.
Jangan lupa menambahkan kata kunci yang relevan agar calon pembeli menemukan properti Anda dengan mudah. Misalnya, gunakan keyword seperti jual kavling Untirta untuk tanah di sekitar universitas. Pastikan deskripsi Anda padat, jelas, dan memuat informasi penting seperti:
- Ukuran properti
- Lokasi detail
- Fasilitas yang tersedia
- Harga penawaran dan nego jika ada
Contoh deskripsi:
“Dijual kos eksklusif di dekat Untirta Serang, hanya 5 menit jalan kaki ke gerbang utama! Kos ini memiliki 15 kamar fully furnished, dilengkapi AC, WiFi super cepat, dan kamar mandi dalam. Harga nego sampai jadi!”
Selain itu, manfaatkan media sosial. Posting di Instagram atau Facebook dengan gambar yang menarik dan copywriting yang memikat. Jangan lupa gunakan grup komunitas lokal sebagai channel promosi Anda!
5. Tawarkan Paket yang Menguntungkan
Sebagai pemilik properti, Anda perlu kreatif dalam memberikan nilai tambah. Salah satu cara menarik minat pembeli adalah dengan menawarkan paket pembelian yang unik.
Misalnya, jika Anda menjual kos, tambahkan paket isi penuh seperti tempat tidur, lemari, hingga WiFi gratis selama beberapa bulan pertama. Untuk kavling, tawarkan layanan tambahan seperti bantuan pengurusan sertifikat tanah atau rencana pembangunan.
Kalimat persuasif seperti berikut dapat membantu:
“Beli kavling ini sekarang dan dapatkan bantuan gratis desain bangunan rumah tinggal atau kos impian Anda langsung dari arsitek terpercaya!”
6. Manfaatkan Jaringan dan Rekomendasi Orang Terdekat
Networking masih menjadi senjata yang ampuh untuk menjual properti. Anda bisa memanfaatkan kenalan atau jaringan lokal untuk memperluas potensi pembeli. Apakah Anda punya teman atau kerabat yang berhubungan dengan mahasiswa Untirta? Tawarkan mereka insentif kecil jika membantu memasarkan properti Anda.
Selain itu, Anda juga bisa menghubungi agen properti terpercaya di sekitar lokasi untuk membantu menemukan calon pembeli lebih cepat.
7. Gunakan Testimoni atau Pengalaman Real
Kalau properti Anda berupa kos-kosan, testimoni dari penyewa lama bisa jadi nilai plus besar. Mintalah beberapa mahasiswa atau mantan penyewa Anda untuk berbagi cerita tentang pengalaman tinggal di tempat Anda.
Narasi pengalaman orang lain dapat membuat calon pembeli lebih yakin, seperti:
“Kosan ini super nyaman dan dekat banget sama kampus. Fasilitas lengkap, dan pemiliknya juga sangat responsif kalau ada masalah. Waktu tinggal di sini, saya merasa seperti di rumah sendiri.”
Untuk properti kavling, ceritakan tentang potensi penggunaan tanah dari sudut pandang praktis atau pengembangan yang sudah direncanakan.
8. Ikuti Waktu dan Musim yang Tepat
Timing adalah segalanya. Jika target Anda mahasiswa atau keluarga mereka, waktu ideal untuk menjual properti adalah menjelang awal tahun akademik baru. Pada periode ini, banyak mahasiswa dan orang tua mencari tempat tinggal.
Untuk kavling, Anda bisa menargetkan pembeli di akhir tahun ketika banyak orang memanfaatkan bonus tahunan atau merencanakan investasi baru.
9. Jangan Lupakan Dokumentasi dan Legalitas
Ini mungkin terdengar teknis, tapi kelengkapan dokumen bisa jadi alasan pembeli memilih atau mundur dari kesepakatan. Pastikan surat-surat properti seperti sertifikat tanah, IMB, hingga bukti pembayaran PBB jelas dan terorganisir dengan baik.
Hal ini juga bisa menjadi nilai tambah dalam promosi Anda:
“Properti dijamin legal dan bebas sengketa! Semua dokumen siap untuk proses balik nama, jadi Anda tidak perlu repot.”
10. Bersiaplah untuk Negosiasi yang Sehat
Dalam proses menjual properti, negosiasi adalah hal yang biasa. Jangan langsung menolak calon pembeli yang menawar harga, tapi dengarkan dulu apa yang mereka tawarkan.
Salah satu trik sukses dalam negosiasi adalah fleksibilitas. Anda bisa menawarkan opsi pembayaran seperti cicilan atau diskon kecil untuk pembayaran tunai.
Menjual properti di lokasi strategis dekat universitas seperti Untirta sebenarnya sangat potensial jika Anda tahu cara melakukannya. Dari penampilan, strategi promosi, hingga menyiapkan legalitas properti, semuanya harus Anda lakukan dengan hati-hati agar hasilnya maksimal.
Jangan lupa, sesuaikan narasi penawaran Anda dengan kebutuhan pembeli potensial. Dengan sedikit usaha dan kreativitas, properti Anda bisa segera terjual dengan harga yang memuaskan!