4 Cara Mengatur Gaji Agar Tidak Cepat Habis

Baru gajian, udah abis semua buat bayar tagihan.” “Baru aja gajian kemarin, eh uangnya udah hilang kemana ya?” “Niatnya mau nabung, tapi tiba-tiba ada promo diskon, habis deh.” Siapa nih yang suka mengeluh kayak ini? Lantas, gimana sih, cara mengatur gaji agar tidak cepat habis?

Nah, kali ini, saya mau ngasih tips bagaimana cara mengelola gaji, bagi kamu yang gajinya cepat habis untuk berbagai macam keperluan. Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Buat Anggaran yang Realistis

Seringkali, gaji cepat habis karena kurangnya perencanaan keuangan. Mulailah dengan membuat anggaran yang mencakup pengeluaran rutin seperti biaya hidup, tagihan, dan kebutuhan harian. 

Pastikan anggaranmu realistis agar memungkinkan untuk menabung dan memiliki sedikit sisa untuk keperluan hiburan. Untuk membuat anggaran yang realistis, kamu bisa menggunakan prinsip 50 30 20. 

Apa itu prinsip 50 30 20?

Pembagian gaji 50-30-20 adalah suatu prinsip manajemen keuangan yang menyarankan cara alokasi gaji bulanan menjadi tiga kategori utama: kebutuhan, keinginan, dan tabungan/investasi.
Agar mudah memahaminya, perhatikan persentase pembagian gaji bulanan berikut ini:

1. Kebutuhan (50%):

Separuh dari pendapatanmu, atau 50%, seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan pokok dan biaya hidup sehari-hari.

Contoh Kategori:

  • Sewa atau cicilan rumah.
  • Makanan dan bahan pokok.
  • Transportasi (sewa, bahan bakar, transportasi umum).
  • Tagihan utilitas (listrik, air, gas, internet).
  • Asuransi kesehatan dan asuransi lainnya.

2. Kebutuhan Tambahan (30%):

Tiga persepuluh atau 30% dari pendapatan diarahkan untuk keinginan dan kebutuhan tambahan, yang tidak tergolong kebutuhan pokok.

Contoh Kategori:

  • Hiburan (bioskop, konser, hobi).
  • Makan di luar atau pesan makanan.
  • Liburan atau perjalanan.
  • Kegiatan rekreasi.
  • Barang-barang non-urgent seperti pakaian atau barang-barang kecantikan.

3. Tabungan dan Investasi (20%):

Dua persepuluh atau 20% dari pendapatan diarahkan untuk menabung dan berinvestasi. Ini termasuk pembentukan dana darurat dan persiapan untuk masa pensiun.

Contoh Kategori:

  • Dana darurat.
  • Investasi jangka pendek atau jangka panjang (reksa dana, saham, obligasi).
  • Dana Pensiun

2. Prioritaskan Keuangan Darurat

Ketika kamu menerima gaji bulanan atau pendapatan lainnya, sangat penting untuk mengutamakan keuangan darurat sebagai bagian dari strategi manajemen keuangan yang bijak. 

Dana darurat memberikan perlindungan finansial dan keamanan tambahan.  Jadi, kalau ada kejadian yang tak terduga, misalnya barang elektronik kamu rusak, kamu bisa menggunakan dana darurat ini untuk memperbaikinya atau membeli barang baru.

Dengan demikian, dana yang sudah kamu alokasikan untuk kebutuhan lain tidak akan terganggu sama sekali.

BACA JUGA: Mengatasi Beban Keuangan Generasi Sandwich: Bisa Yuk Punya Tabungan!

3. Pantau dan Kurangi Utang

Kamu punya utang? Jika iya, prioritaskan pembayaran utang ketika gaji kamu sudah cair. Biasanya, gaji cepat habis karena utang kamu yang terlalu banyak atau bahkan hampir mendekati jumlah gaji yang kamu punya.

Lantas, bagaimana cara mengelola gaji ketika kita punya utang? 

Jadi, ada dua metode ketika menghadapi utang, yaitu metode bola salju utang (Snowball Debt)  dan metode lawan (Avalanche). 

  • Metode Bola Salju Utang

Metode Bola Salju Utang adalah strategi pengelolaan utang di mana pembayaran ekstra atau surplus keuangan dialokasikan untuk melunasi utang dengan saldo terendah terlebih dahulu. Pendekatan ini fokus pada membayar utang dengan jumlah terkecil terlebih dahulu, tanpa memperhatikan suku bunga utang.

Misalnya, kamu punya utang A, B, dan C. Kalo saldo utang A paling rendah, kamu fokus bayar utang A lebih dulu. Setelah itu, lanjut ke utang berikutnya. Ini kayak bola salju yang makin besar seiring waktu.

  • Metode Lawan

Selain itu, ada juga “Metode Lawan” atau Avalanche. Dalam metode ini, kamu memprioritaskan utang dengan suku bunga tertinggi. Jadi, meskipun saldo utangnya besar, kamu bisa bayar yang memiliki bunga tinggi lebih dulu. 

Misalnya, utang X punya bunga tinggi, tapi saldo utangnya lumayan besar. Nah, kamu fokus bayar utang X dulu sebelum yang lain.

Perlu kamu ingat, saat kamu fokus membayar satu hutang dengan kedua metode tersebut, pastikan tetap membayar jumlah minimum pada hutang lain yang punya tanggal jatuh tempo. Jangan sampai lupa bayar karena bisa kena denda atau mempengaruhi skor kreditmu.

Intinya, sambil berusaha melunasi satu hutang, tetap pantau dan bayar yang lain sesuai jadwal. Jadi, kamu tetap mengelola utang secara efektif sambil fokus pada satu target utama.

Pilih yang sesuai dengan situasimu. Kalo lebih suka melihat kemajuan cepat dengan utang yang lebih kecil, mungkin metode salju cocok buat kamu. Kalo pengen hemat bunga jangka panjang, metode lawan bisa jadi pilihan.

Selain itu, selama proses pengurangan utang, hindari menambah utang baru atau menggunakan kartu kredit untuk pembelian yang tidak diperlukan. Fokus pada pengurangan utang yang ada sebelum mempertimbangkan tambahan kewajiban finansial.

4. Hemat dalam Keseharian

Mulailah dengan menyadari bahwa bahkan pengeluaran harian yang kecil sekalipun bisa memberikan dampak besar pada keuanganmu. Bagaimana cara agar tidak boros? Misalnya, membawa bekal ke kantor tidak hanya menghemat uang makan di luar, tetapi juga membantu meminimalisir pemborosan yang mungkin terjadi ketika membeli makanan secara impulsif.

Selain itu, perhatikan kebiasaan belanja impuls. Pikir sejenak sebelum membeli sesuatu yang sebenarnya bisa kamu hindari. Nongkrong dan memesan kopi di cafe mungkin terlihat sepele. Tapi jika kamu rutin mengeluarkan uang untuk kopi setiap minggunya, bisa menghasilkan tabungan yang cukup untuk keperluan yang lebih penting di masa depan.

Nah, itulah cara mengatur gaji agar tidak cepat habis. Mengatur gaji agar tidak cepat habis memerlukan perencanaan yang cermat dan keputusan finansial yang bijak. Jangan biarkan gaji kamu seperti bunga api. Indah sebentar, tapi cepat padam. Semoga bermanfaat!

16 thoughts on “4 Cara Mengatur Gaji Agar Tidak Cepat Habis

  1. Penting banget mengatur keuangan. apalagi bagi seorang pebisnis pemula kayak saya. Tanpa manajemen keuangan yang baik, akan berdampak pada aktivitas bisnis yang kita lakukan. Thanks infromasinya kak.

  2. Wah, ada persentase 50 30 20 ya, bagus ini supaya gaji ga lekas habis. Walaupun kenyataannya sulit juga tau2 ada aja pengeluaran yang tidak sesuai budget hihihi 😀 Untuk dana hiburan sepertinya mesti dikurangi ya. Dipaksa untuk tabungan aja gitu atau keperluan penting lainnya. TFS ya.

  3. Aku banget nih yang baru gajian ehh cuman numpang lewat aja, huhu. Udah merasa paling hemat dan punya anggaran, tetep aja masih kewalahan. Aku baru tahu ada metode 50 30 20. Boleh nih aku coba praktekan untuk gaji bulan depan 🥺

  4. Setuju banget itu hindarilah utang. Apalagi sekarang marak Pinjol. Jangan sampai tergiur ya dengan Pinjol itu. Lebih baik kita hemat dan hidup apa adanya saja

  5. Tipsnya cakep nih terutama soal utang. Kalau aku sendiri skrg kalau full atur uangnya cashless jadi pake aplikasi yg bikin banyak dompet gt biar ga kecampur

  6. Ah bener banget ini. Seberapapun penghasilan kita, memang seharusnya dialokasikan dengan baik sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan agar masih tetap bisa menabung dan punya simpanan. Syukur0syukur jadi punya aset dan investasi.

  7. Aku tiap gajihan udh mau habis ajah wkwk.
    Soalnya langsung di bagi-bagi, buat bayar tagihan, buat kebutuhan, buat healing dan buat pendidikan.

    Tapi saya selalu boncos dalam biaya sehari-hari, ada solusi kak?

  8. Di atas semua rencana dan strategi yang telah dikemukakan dalam artikel, poin yang paling penting adalah …. memang punya gaji. Kalau falam posisi menganggur tiada penghasilan ya, gak usah merencanakan hihihi …

  9. Urusan berhemat ini yaa. kadnag masih suka bocor halus karena beli2 makanan atau minuman kekinian hehe.
    Sebenarnya kyknya berapapun gajinya asalkan bisa disesuaikan dengan haya hidup insyaAllah cukup. Kadang tu tergoda beli2 krn lingkungan malah bikin susah mengalokasikan anggaran, Kalau udah gitu yang ada menyesal kemudian 😀

  10. Wahhh iya nih belum masuk awal bulan udah kepake aja untuk ini itu, hadeuh harus banget memang diatur keuangannya agar bisa dimanajemen dengan baik hhi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *