Investasi properti memang menggiurkan, tapi bukan berarti bebas risiko. Banyak orang berpikir kalau beli rumah, apartemen, atau tanah pasti untung. Padahal, tanpa strategi yang tepat, kamu bisa saja mengalami kerugian yang cukup besar. Nah, biar nggak boncos, ada beberapa tips menghindari kerugian investasi yang bisa kamu terapkan sebelum mulai terjun ke dunia properti.
Biar lebih jelas, yuk simak tujuh tips berikut ini!
1. Riset Lokasi, Jangan Asal Pilih
Dalam dunia properti, lokasi adalah segalanya. Mau sebagus apa pun bangunan yang kamu beli, kalau lokasinya kurang strategis, harga jual dan sewanya bisa stagnan atau bahkan turun. Jadi, sebelum membeli properti, pastikan kamu melakukan riset lokasi secara menyeluruh.
Caranya? Coba perhatikan hal-hal berikut:
- Apakah daerah tersebut berkembang? Misalnya, apakah ada rencana pembangunan jalan tol, pusat perbelanjaan, atau fasilitas umum lainnya?
- Bagaimana akses transportasi di sana? Mudah dijangkau kendaraan pribadi dan transportasi umum nggak?
- Apakah tingkat kriminalitasnya rendah? Jangan sampai kamu beli properti di daerah yang rawan kejahatan.
- Seberapa jauh properti dari tempat-tempat strategis seperti sekolah, rumah sakit, atau pusat bisnis?
Kamu bisa cari informasi ini dengan bertanya kepada warga sekitar atau membaca berita mengenai perkembangan daerah tersebut. Kalau ragu, kamu juga bisa menggunakan jasa studi kelayakan untuk mendapatkan analisis yang lebih mendalam tentang prospek investasi properti di lokasi yang kamu incar.
2. Jangan Terlalu Terburu-buru dalam Membeli
Kadang, rasa takut ketinggalan peluang bikin banyak orang asal beli properti tanpa pertimbangan matang. Penjual bilang harganya bakal naik bulan depan, langsung buru-buru beli. Agen properti bilang ada banyak peminat lain, langsung panik dan memutuskan tanpa berpikir panjang.
Sebelum kamu mengambil keputusan, ada baiknya kamu berpikir ulang dan melakukan perbandingan. Jangan cuma cek satu atau dua properti, tapi lihat beberapa pilihan lain di daerah yang sama. Bandingkan harga, fasilitas, kondisi bangunan, dan potensi kenaikan harga di masa depan.
Ingat, properti itu bukan barang murah. Jadi, pastikan kamu benar-benar yakin sebelum melakukan transaksi.
3. Periksa Legalitas Properti
Jangan sampai investasi properti kamu malah jadi sumber masalah hukum. Ada banyak kasus di mana orang kehilangan uang ratusan juta bahkan miliaran rupiah karena membeli properti bermasalah.
Sebelum membeli, pastikan:
- Properti memiliki sertifikat hak milik (SHM) atau sertifikat hak guna bangunan (SHGB).
- Tidak ada sengketa kepemilikan.
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan) sudah lengkap.
- Properti tidak dalam status agunan di bank.
Kalau kamu nggak terlalu paham soal legalitas, jangan ragu buat konsultasi dengan notaris atau pengacara properti sebelum membeli.
4. Hitung dengan Cermat Biaya-Biaya yang Terlibat
Banyak orang berpikir kalau biaya investasi properti cuma harga beli. Padahal, ada banyak biaya lain yang harus kamu perhitungkan. Misalnya:
- Pajak pembelian seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
- Biaya notaris dan balik nama sertifikat.
- Biaya perawatan properti, terutama kalau kamu membeli properti untuk disewakan.
- Cicilan dan bunga KPR kalau kamu membeli properti dengan sistem kredit.
- Biaya renovasi jika properti butuh perbaikan sebelum dijual atau disewakan.
Tanpa perhitungan yang matang, bisa-bisa keuntungan yang kamu harapkan justru habis untuk menutup biaya-biaya tak terduga ini.
5. Pilih Jenis Properti yang Sesuai dengan Tujuan Investasi
Nggak semua properti cocok untuk semua investor. Ada beberapa jenis properti yang lebih menguntungkan untuk investasi jangka panjang, sementara ada juga yang lebih pas untuk investasi jangka pendek.
- Kalau kamu ingin keuntungan jangka panjang, properti seperti tanah atau rumah di daerah berkembang bisa jadi pilihan yang bagus karena nilainya cenderung naik seiring waktu.
- Kalau kamu ingin penghasilan pasif, properti seperti apartemen atau rumah kost bisa jadi pilihan yang menarik karena bisa disewakan dan menghasilkan pemasukan rutin.
- Kalau kamu ingin investasi jangka pendek, flipping properti (membeli, merenovasi, dan menjual kembali) bisa jadi strategi yang menguntungkan, asalkan kamu tahu cara menghitung biaya renovasi dengan baik.
Dengan menyesuaikan jenis properti dengan tujuan investasi, kamu bisa memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian.
6. Waspadai Tawaran yang Terlalu Menggiurkan
Pernah dengar iklan properti yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat? Atau mungkin ada tawaran properti murah yang terasa “terlalu bagus untuk jadi kenyataan”? Nah, kalau kamu menemukan hal seperti ini, jangan langsung percaya.
Banyak kasus penipuan properti yang bermula dari tawaran yang terlalu menggiurkan. Modusnya bisa macam-macam, mulai dari proyek fiktif, pengembang nakal yang kabur setelah menerima uang muka, hingga properti yang ternyata punya masalah hukum.
Biar nggak ketipu, lakukan hal berikut sebelum membeli:
- Cek reputasi pengembangnya. Kalau beli dari developer, pastikan mereka punya rekam jejak yang baik dan proyek-proyek sebelumnya berhasil diselesaikan.
- Jangan tergiur diskon besar atau janji keuntungan instan tanpa analisis yang jelas.
- Kalau ragu, gunakan jasa studi kelayakan untuk memastikan bahwa properti tersebut benar-benar memiliki prospek investasi yang bagus.
7. Pikirkan Rencana Keluar (Exit Strategy)
Banyak investor pemula terlalu fokus pada cara membeli properti tanpa memikirkan bagaimana cara menjualnya nanti. Padahal, investasi yang baik harus punya strategi keluar yang jelas.
Misalnya, kalau kamu membeli properti untuk disewakan, pikirkan skenario jika sewanya sulit. Apakah kamu bisa menjual properti dengan harga yang menguntungkan? Kalau kamu membeli properti untuk flipping, berapa lama waktu yang dibutuhkan agar harga jualnya naik sesuai targetmu?
Jangan sampai kamu terjebak dengan properti yang sulit dijual atau disewakan sehingga modalmu justru terkunci dalam waktu lama.
Investasi properti memang bisa menjadi sumber keuntungan besar, tapi kalau nggak dilakukan dengan hati-hati, risikonya juga nggak main-main. Dengan menerapkan tips menghindari kerugian investasi yang sudah dijelaskan di atas, kamu bisa mengurangi risiko dan meningkatkan peluang sukses dalam dunia properti.