Rahasia Menonjolkan Skill di CV agar Dilirik Perusahaan Besar

Mencari pekerjaan di perusahaan besar memang impian banyak orang. Selain benefit yang lebih menggiurkan, bekerja di perusahaan besar sering kali memberikan kesempatan karier yang lebih jelas dan stabil. Tapi, di balik semua itu, persaingannya juga nggak main-main.

Kamu harus bersaing dengan ratusan, bahkan ribuan kandidat lain yang juga ingin mendapatkan posisi yang sama. Nah, salah satu kunci agar kamu bisa dilirik oleh HR perusahaan besar adalah dengan menonjolkan skill di curriculum vitae (CV).

Tapi, menonjolkan skill di CV itu bukan sekadar menuliskan daftar panjang kemampuan yang kamu punya. Perusahaan besar punya standar tersendiri dalam menilai CV kandidat.

Yuk, simak beberapa rahasia menonjolkan skill di CV agar dilirik perusahaan besar!

1. Pilih Skill yang Relevan dengan Posisi yang Dilamar

Poin pertama yang perlu kamu ingat, skill yang kamu tulis di CV harus relevan dengan posisi yang kamu lamar. Jangan menuliskan semua kemampuan yang kamu miliki hanya karena ingin membuat CV terlihat penuh.

Perusahaan besar lebih tertarik pada kualitas, bukan kuantitas. Misalnya, kamu melamar sebagai Social Media Specialist, maka skill yang harus kamu tonjolkan adalah kemampuan mengelola platform media sosial, analisis data engagement, atau strategi konten digital. Skill lain seperti memasak atau desain grafis mungkin keren, tapi kalau nggak relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, lebih baik nggak usah ditulis.

Ini penting banget karena curriculum vitae kamu akan lebih terfokus dan menunjukkan bahwa kamu memang serius dengan posisi tersebut. HR juga jadi lebih mudah menemukan keterampilan yang mereka butuhkan dalam waktu singkat.

2. Gunakan Kata Kunci yang Tepat (Keyword)

Mungkin kamu belum terlalu familiar dengan pentingnya penggunaan kata kunci di CV. Tapi, percaya deh, di era digital ini, keyword menjadi salah satu rahasia penting agar CV kamu dilirik, terutama untuk CV ATS Friendly. Kenapa? Karena sistem ATS yang digunakan perusahaan besar bekerja layaknya mesin pencari, mereka menyaring CV dengan mencari kata kunci yang spesifik.

Contohnya, jika kamu melamar sebagai Marketing Manager, pastikan kamu menambahkan kata kunci seperti “digital marketing”, “SEO”, “strategi pemasaran”, atau “brand management” di CV kamu. Keyword ini biasanya bisa kamu temukan di deskripsi pekerjaan yang dilampirkan perusahaan. Jadi, cobalah untuk menyesuaikan istilah-istilah yang ada di sana dengan skill yang kamu miliki.

Kalau CV kamu penuh dengan keyword yang sesuai, sistem ATS akan lebih mudah meloloskan CV kamu ke tahap berikutnya, yaitu dilihat langsung oleh HR.

3. Gunakan Format yang Mudah Dibaca

Ini mungkin terdengar sepele, tapi menggunakan format yang rapi dan mudah dibaca adalah hal yang sangat penting. Jangan sampai usaha kamu menulis skill keren malah terlewat hanya karena format CV kamu membingungkan. Gunakan font yang jelas seperti Arial atau Calibri, dan hindari penggunaan font yang terlalu artistik. Pastikan juga penempatan informasi di CV kamu terstruktur dengan baik.

Bagi CV menjadi beberapa bagian penting seperti data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan tentu saja, daftar skill. Buat bagian skill ini terlihat dengan jelas agar HR nggak perlu repot mencarinya. Kamu bisa menggunakan poin-poin atau bullet points agar daftar skill lebih mudah dipindai oleh sistem ATS maupun HR.

4. Deskripsikan Skill dengan Jelas dan Spesifik

Jangan hanya menuliskan skill secara umum. Kamu perlu mendeskripsikan kemampuan tersebut dengan lebih spesifik dan memberikan contoh bagaimana skill itu pernah kamu gunakan dalam pekerjaan. Misalnya, kalau kamu menuliskan skill “Komunikasi”, jelaskan dengan detail. “Mampu berkomunikasi secara efektif dalam tim lintas departemen untuk mengelola proyek strategis” akan jauh lebih menarik daripada sekadar menuliskan “Komunikasi” di CV kamu.

Kalimat yang lebih spesifik ini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana kamu menggunakan kemampuan tersebut dalam situasi kerja nyata. Ini juga akan memperkuat kesan bahwa kamu bukan hanya mengklaim punya skill, tapi benar-benar menguasainya.

5. Kombinasikan Hard Skill dan Soft Skill

Saat menonjolkan skill di curriculum vitae, pastikan kamu menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill. Hard skill adalah keterampilan teknis yang spesifik dan bisa diukur, seperti penguasaan software tertentu, kemampuan menganalisis data, atau kemampuan bahasa asing. Di sisi lain, soft skill lebih berkaitan dengan kemampuan interpersonal seperti kepemimpinan, kerjasama tim, atau kemampuan beradaptasi.

Perusahaan besar biasanya mencari kandidat yang memiliki keseimbangan di antara keduanya. Jadi, pastikan kamu menuliskan kemampuan teknis yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar, tapi juga jangan lupa menyebutkan soft skill yang mendukung pekerjaan tersebut.

Contohnya, kamu bisa menulis “Kemampuan analisis data menggunakan Google Analytics dan kepemimpinan dalam mengelola tim kampanye pemasaran”. Dengan demikian, kamu menunjukkan bahwa kamu nggak hanya menguasai aspek teknis, tapi juga bisa bekerja sama dan memimpin tim dengan baik.

6. Sertakan Bukti atau Prestasi

Mau tahu cara jitu lain untuk menonjolkan skill di CV? Sertakan bukti atau prestasi yang mendukung kemampuan kamu. Misalnya, kamu menuliskan bahwa kamu ahli dalam SEO. Alih-alih hanya menuliskan “Menguasai SEO”, akan lebih baik kalau kamu menambahkan bukti seperti “Berhasil meningkatkan trafik website sebesar 50% dalam tiga bulan melalui strategi SEO yang efektif”.

Angka-angka dan bukti konkret seperti ini akan memberikan dampak yang lebih besar dan menunjukkan kepada perusahaan besar bahwa kamu memang ahli di bidang tersebut. Jadi, jangan ragu untuk memasukkan pencapaian-pencapaian yang relevan di CV kamu. Ini akan membantu kamu lebih mudah mencuri perhatian HR.

7. Jangan Lupa Sertifikasi

Punya sertifikasi atau pelatihan tambahan yang mendukung skill kamu? Pastikan kamu mencantumkannya di CV. Sertifikasi adalah bukti konkret bahwa kamu benar-benar menguasai keterampilan tertentu. Ini bisa jadi pembeda antara kamu dan kandidat lainnya, terutama jika sertifikasi yang kamu miliki diakui secara internasional atau berasal dari institusi terpercaya.

Misalnya, kalau kamu melamar di bidang pemasaran digital, sertifikasi dari Google atau HubSpot bisa menjadi nilai tambah yang signifikan. Jadi, jangan hanya fokus menuliskan skill, tapi sertakan juga bukti nyata seperti sertifikat yang menunjukkan bahwa kamu telah menjalani pelatihan atau kursus tertentu.

8. Review dan Update CV secara Berkala

CV yang baik adalah CV yang selalu diperbarui. Skill kamu pasti terus berkembang seiring berjalannya waktu dan pengalaman kerja yang bertambah. Jadi, jangan lupa untuk selalu mereview dan meng-update CV kamu setiap kali ada perkembangan skill baru atau pencapaian yang kamu raih.

Selain itu, perusahaan besar sering kali menginginkan kandidat yang up-to-date dengan perkembangan terbaru di industri. Jadi, pastikan kamu menyesuaikan curriculum vitae kamu dengan tren terbaru, terutama dalam hal keterampilan yang banyak dicari di industri tersebut. Ini akan menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang proaktif dan terus berkembang.

9. Gunakan Template CV yang Menarik Tapi Tetap Profesional

Desain CV juga bisa mempengaruhi bagaimana skill kamu dilihat oleh HR. Pilih template yang profesional, menarik, tapi tetap rapi. Jangan terlalu ramai dengan warna atau elemen desain yang nggak perlu. Sederhana, jelas, dan mudah dibaca adalah kuncinya.

Saat ini banyak sekali situs yang menyediakan template CV ATS Friendly, jadi kamu bisa memilih template yang tetap terlihat menarik tapi tidak mengganggu sistem ATS saat memindai CV kamu. Ingat, perusahaan besar sering kali melihat detail seperti ini untuk menilai seberapa serius kamu dalam melamar pekerjaan.

Nah, itulah beberapa rahasia untuk menonjolkan skill di CV agar dilirik oleh perusahaan besar. Kuncinya ada pada relevansi, kejelasan, dan bagaimana kamu bisa menyajikan kemampuan kamu dengan cara yang menarik. Jangan lupa juga untuk membuat CV ATS Friendly agar CV kamu bisa lolos tahap penyaringan awal.

Perlu diingat, CV yang baik bukan hanya sekadar daftar riwayat hidup. Ini adalah cara kamu menunjukkan diri dan meyakinkan perusahaan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat. Jadi, selalu pastikan curriculum vitae kamu mencerminkan keahlian dan pengalaman terbaik yang kamu miliki. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *