7 Tips Mengolah Daging agar Nggak Alot

tips mengolah daging

Kalau kamu sering mengalami daging yang keras dan susah dikunyah, berarti kamu butuh tips mengolah daging yang tepat. Selain teknik memasak, ternyata cara memilih dan menyimpan daging juga berpengaruh besar terhadap tekstur akhir daging yang kamu olah. Dilansir dari https://resepkeluarga.id/, ada beberapa metode yang bisa kamu terapkan agar daging yang kamu masak tetap lembut dan mudah dikunyah. 

Setiap jenis daging punya karakteristik berbeda, jadi teknik yang digunakan juga nggak bisa asal-asalan. Supaya hasil masakanmu jadi empuk, juicy, dan nikmat, ada beberapa cara yang bisa kamu coba. 

Yuk, simak cara lengkapnya di bawah ini!

1. Pilih Jenis Daging yang Tepat

Pernah nggak, kamu merasa sudah memasak daging cukup lama tapi tetap alot? Bisa jadi masalahnya bukan di teknik memasak, melainkan dari pemilihan dagingnya. Daging yang berasal dari bagian tubuh yang sering bergerak, seperti paha depan sapi atau kambing, cenderung lebih keras karena mengandung banyak jaringan ikat. Sebaliknya, bagian yang lebih jarang bergerak, seperti tenderloin atau sirloin, biasanya lebih empuk dan gampang diolah.

Jadi, kalau kamu mau bikin steak, pilihlah tenderloin yang teksturnya lembut. Tapi kalau ingin memasak rendang, daging paha yang memiliki sedikit lemak bisa jadi pilihan yang pas. Memilih daging yang sesuai dengan jenis masakan akan membantumu mendapatkan hasil terbaik.

2. Gunakan Teknik Marinasi yang Tepat

Salah satu tips mengolah daging yang sering diabaikan adalah marinasi. Padahal, proses ini bisa membuat daging lebih empuk sekaligus memperkaya rasa. Marinasi bukan sekadar mencampur daging dengan bumbu, tapi juga memberikan waktu agar bumbu meresap ke dalam serat daging.

Kamu bisa menggunakan bahan asam seperti air jeruk nipis, cuka, atau yogurt untuk membantu menghancurkan serat daging. Alternatif lainnya, gunakan buah-buahan seperti nanas atau kiwi yang mengandung enzim alami untuk melembutkan daging. Tapi hati-hati, jangan marinasi terlalu lama dengan bahan asam, karena bisa membuat daging malah jadi lembek dan kehilangan teksturnya.

3. Potong Daging dengan Teknik yang Benar

Mungkin kamu nggak menyadari kalau cara memotong daging juga berpengaruh pada keempukannya. Jika salah potong, daging bisa terasa lebih keras meskipun dimasak dalam waktu lama. Triknya adalah dengan memotong melawan arah serat daging.

Coba perhatikan daging mentah, kamu akan melihat serat-serat panjang yang sejajar. Nah, kalau kamu memotong sejajar dengan serat, daging akan tetap alot saat dikunyah. Sebaliknya, jika kamu memotong melawan serat, teksturnya akan lebih empuk dan lebih mudah digigit.

4. Gunakan Teknik Memasak yang Sesuai

Selain memilih daging yang tepat dan memotongnya dengan benar, cara memasak juga punya pengaruh besar terhadap hasil akhirnya. Beberapa metode yang bisa kamu coba untuk mengolah daging agar nggak alot antara lain:

  • Slow cooking: Memasak dengan suhu rendah dalam waktu lama akan membuat jaringan ikat pada daging melunak secara perlahan. Cocok untuk rendang atau sup daging.
  • Pressure cooking: Kalau nggak punya banyak waktu, kamu bisa menggunakan panci presto untuk mempercepat proses pemasakan tanpa mengorbankan tekstur daging.
  • Searing: Untuk steak, pastikan kamu memasaknya dengan api besar di awal agar bagian luar daging terkunci dan tetap juicy di dalam.

Masing-masing metode punya keunggulan sendiri, jadi pastikan kamu memilih yang paling sesuai dengan jenis masakan yang ingin dibuat.

5. Jangan Lupa Istirahatkan Daging Setelah Dimasak

Sering kali orang langsung menyajikan atau memotong daging setelah selesai dimasak. Padahal, memberikan waktu istirahat bisa membuat daging lebih juicy dan empuk.

Saat daging dimasak, cairan di dalamnya akan terdorong ke tengah. Kalau langsung dipotong, cairan ini akan keluar dan daging jadi kering. Sebaliknya, kalau kamu membiarkannya selama beberapa menit, cairan tersebut akan menyebar kembali ke seluruh bagian daging, sehingga hasilnya lebih lezat.

Untuk steak, biarkan istirahat selama 5-10 menit sebelum dipotong. Sementara untuk daging panggang yang lebih besar, waktu istirahatnya bisa lebih lama, sekitar 15-20 menit.

6. Pukul Daging Sebelum Dimasak

Kalau kamu ingin cara instan untuk membuat daging lebih empuk, coba gunakan alat pemukul daging. Teknik ini membantu merusak serat-serat panjang yang membuat daging terasa alot.

Kamu bisa menggunakan meat tenderizer yang memiliki permukaan bergerigi, atau cukup gunakan ulekan yang dibungkus plastik agar lebih higienis. Pastikan kamu memukulnya secara merata dan jangan terlalu keras, supaya daging tetap utuh dan tidak hancur.

Teknik ini paling cocok digunakan untuk daging sapi atau ayam yang akan digoreng atau dipanggang dalam waktu singkat, seperti schnitzel atau steak tipis.

7. Perhatikan Suhu Saat Memasak

Terakhir, pastikan kamu memasak daging pada suhu yang tepat. Jika api terlalu besar, bagian luar daging bisa matang terlalu cepat sementara bagian dalamnya masih keras. Sebaliknya, jika api terlalu kecil, daging bisa menjadi kering dan kurang beraroma.

Gunakan termometer daging jika perlu. Untuk daging sapi, suhu ideal untuk tingkat kematangan medium rare adalah sekitar 57°C, sedangkan untuk ayam harus mencapai minimal 75°C agar aman dikonsumsi.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai teknik dan bahan untuk mendapatkan hasil terbaik. Dengan menerapkan tips mengolah daging yang benar, kamu bisa menikmati daging yang empuk, juicy, dan lezat setiap saat.

Jadi, sekarang kamu nggak perlu khawatir lagi kalau daging yang kamu masak jadi alot. Dengan sedikit perhatian pada pemilihan bahan, teknik memasak, dan cara menyajikan, kamu bisa menghasilkan hidangan daging yang lebih sempurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *