Saat ini, cara memilih HP yang tepat tidak cukup hanya melihat dari segi tampilan atau harga saja. Salah satu aspek penting yang sering kali luput dari perhatian adalah chipset—otak utama dari setiap perangkat smartphone. Chipset berperan besar dalam menentukan seberapa cepat HP kamu bekerja, seberapa hemat baterainya, dan seberapa baik performanya untuk gaming atau multitasking. Nah, dengan semakin canggihnya teknologi, tren terbaru bahkan sudah mengarah pada pertarungan antara chipset terbaru 2025 : Snapdragon vs Mediatek.
Tapi sebelum kamu bingung memilih yang mana, yuk kita bahas satu per satu!
Kenali Dulu Fungsi dan Peran Chipset dalam HP
Buat kamu yang belum terlalu familiar, chipset itu bisa diibaratkan seperti otak dari smartphone. Semua proses yang terjadi di HP—dari buka aplikasi, ambil foto, scrolling media sosial, sampai main game berat—semuanya diatur oleh chipset ini.
Chipset terdiri dari beberapa komponen penting seperti CPU, GPU, modem, ISP, dan AI engine yang semuanya bekerja bareng-bareng supaya HP bisa berjalan dengan optimal.
Kalau kamu suka pakai HP untuk hal-hal ringan seperti chatting, browsing, atau nonton YouTube, mungkin kamu nggak akan terlalu merasakan perbedaan signifikan antar chipset. Tapi beda cerita kalau kamu pengguna aktif yang doyan multitasking atau main game dengan grafik tinggi.
Di sinilah peran chipset terasa banget. Chipset yang lebih kuat akan membuat performa HP tetap mulus walaupun kamu buka banyak aplikasi sekaligus atau main game berat dengan setting grafik tertinggi.
Snapdragon dan Mediatek: Dua Raksasa Chipset yang Mendominasi Pasar
Kalau kamu mulai cari tahu lebih dalam tentang chipset, dua nama yang pasti sering kamu dengar adalah Snapdragon dan Mediatek. Keduanya sama-sama populer dan punya pengaruh besar di dunia smartphone. Tapi, seperti kebanyakan hal lainnya, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Snapdragon, buatan Qualcomm, sudah lama dikenal sebagai chipset yang punya stabilitas tinggi dan efisiensi daya yang baik. Selain itu, banyak HP flagship dan gaming pakai Snapdragon karena performanya yang lebih konsisten. Sementara itu, Mediatek juga nggak kalah bersaing. Mereka sering hadir di HP dengan harga lebih terjangkau, tapi tetap menawarkan spesifikasi tinggi yang bikin banyak orang tertarik.
Jadi, kamu nggak bisa asal pilih. Kamu harus tahu kebutuhan kamu dulu dan sesuaikan dengan karakteristik chipset yang ada di pasaran.
Sesuaikan Kebutuhan dengan Jenis Chipset yang Tepat
Nah, sekarang masuk ke bagian yang lebih praktis. Kalau kamu termasuk pengguna kasual, artinya kamu nggak terlalu sering pakai HP untuk hal-hal berat, kamu bisa pilih HP dengan chipset Mediatek seri Helio atau Dimensity kelas menengah. Seri ini biasanya punya performa cukup oke untuk keperluan sehari-hari, dan harganya juga lebih bersahabat di kantong.
Tapi kalau kamu adalah tipe pengguna yang intens, entah itu buat kerja, edit video, main game, atau bahkan livestreaming, kamu akan lebih cocok pakai HP dengan chipset Snapdragon seri 7 ke atas atau Mediatek Dimensity seri flagship. Chipset ini dirancang khusus untuk menunjang performa tinggi dan mengatasi beban kerja yang lebih berat.
Kamu juga perlu pertimbangkan fitur tambahan yang dibawa chipset tersebut. Misalnya, ada chipset yang sudah mendukung refresh rate 120Hz, WiFi 6, atau kamera dengan resolusi besar. Semua fitur ini penting banget buat kamu yang suka pengalaman visual dan kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
Perhatikan Versi dan Tahun Rilis Chipset
Ini juga sering diabaikan, padahal cukup penting. Jangan hanya lihat nama chipset-nya, tapi cek juga versi dan tahun rilisnya. Karena, bisa jadi kamu dapat HP dengan chipset flagship, tapi ternyata itu versi lama yang performanya sudah kalah jauh dibandingkan versi mid-range yang lebih baru.
Dilansir dari hpmurah, banyak orang tergiur dengan embel-embel chipset flagship tanpa memperhatikan versi atau generasi dari chipset tersebut. Padahal, chipset Snapdragon 8 Gen 1 yang rilis dua tahun lalu bisa jadi kalah efisien dibanding Snapdragon 7+ Gen 2 yang baru rilis tahun ini. Jadi, kamu harus jeli melihat detail seperti ini biar nggak salah pilih.
Kamu bisa cek informasi soal chipset ini di website resmi produsen, forum teknologi, atau review dari YouTube channel yang memang ahli di bidang ini. Jangan malas baca spesifikasi, karena informasi ini bisa bantu kamu menghindari keputusan yang salah.
Bandingkan Skor Benchmark Sebagai Gambaran Umum
Skor benchmark memang bukan satu-satunya patokan dalam memilih HP, tapi setidaknya bisa memberi kamu gambaran seberapa kuat performa chipset yang kamu incar. Situs seperti AnTuTu atau Geekbench bisa kamu manfaatkan untuk membandingkan performa antar chipset.
Tapi kamu juga harus tahu bahwa skor benchmark itu cuma alat bantu. Artinya, performa nyata di dunia nyata bisa sedikit berbeda karena pengaruh dari sistem operasi, optimisasi software, dan pendingin di dalam HP. Jadi, tetap penting untuk cari tahu pengalaman pengguna lewat review atau komentar di forum sebelum memutuskan beli.
Kalau kamu merasa pusing lihat angka-angka benchmark, nggak usah terlalu dipaksakan. Yang penting kamu bisa bandingkan performa secara umum dan tahu kira-kira chipset mana yang lebih unggul di kategori harga yang sama.
Jangan Lupa Faktor Lain di Luar Chipset
Meskipun kita lagi fokus bahas chipset, bukan berarti kamu bisa abaikan komponen lain. Karena performa HP itu juga dipengaruhi oleh RAM, penyimpanan internal, baterai, sistem pendingin, dan kualitas software. Bahkan, HP dengan chipset bagus sekalipun bisa terasa lemot kalau RAM-nya kecil atau UI-nya berat banget.
Jadi, ketika kamu sudah menemukan chipset yang cocok, pastikan juga komponen lainnya mendukung. Misalnya, pilih HP dengan minimal RAM 6GB dan penyimpanan internal UFS 2.2 atau lebih tinggi untuk hasil maksimal. Jangan lupa juga update software dan sistem keamanan karena itu akan berpengaruh ke performa jangka panjang.
Kesimpulannya, cara memilih HP yang tepat nggak bisa lepas dari pemahaman tentang chipset. Jangan cuma terpaku pada brand atau harga, tapi lihat juga detail teknis seperti performa, efisiensi daya, dan kecocokan dengan kebutuhan kamu. Apakah kamu butuh HP untuk kerja, gaming, atau sekadar hiburan ringan, pastikan chipset-nya mendukung gaya hidup dan kebiasaan kamu sehari-hari.